Potret Kompetisi Otomotif di Thailand: Apa yang Dapat Dipelajari oleh Indonesia


Potret Kompetisi Otomotif di Thailand: Apa yang Dapat Dipelajari oleh Indonesia

Siapa yang tidak mengenal Thailand sebagai salah satu negara dengan industri otomotif yang maju? Potret kompetisi otomotif di Thailand memang patut diacungi jempol. Dari segi teknologi hingga strategi pemasaran, Thailand telah berhasil menempatkan diri sebagai salah satu pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara.

Menilik potret kompetisi otomotif di Thailand, ada beberapa hal yang dapat dipelajari oleh Indonesia. Salah satunya adalah dalam hal kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademisi. Menurut Dr. Winfried V. A. Haryono, seorang pakar industri otomotif Indonesia, kerjasama yang solid antara ketiga pihak tersebut menjadi kunci utama kesuksesan Thailand dalam bidang otomotif.

“Di Thailand, pemerintah memberikan insentif yang besar bagi industri otomotif untuk terus berkembang. Mereka juga terus berkolaborasi dengan akademisi untuk menghasilkan SDM yang handal dalam bidang otomotif,” ujar Dr. Winfried.

Selain itu, Thailand juga dikenal memiliki infrastruktur yang mendukung perkembangan industri otomotif. Menurut data dari Asosiasi Industri Mobil Thailand (FTI), Thailand memiliki lebih dari 2.400 pabrik suku cadang otomotif yang mendukung produksi mobil di negara tersebut. Hal ini tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi produsen mobil di Thailand.

“Infrastruktur yang mendukung produksi otomotif sangat penting. Hal ini mempermudah proses produksi dan distribusi mobil di negara tersebut,” ujar Pakar Ekonomi dari Universitas Chulalongkorn, Prof. Dr. Sombat Thamrongthanyawong.

Namun, bukan berarti Indonesia tidak memiliki potensi untuk bersaing dengan Thailand dalam industri otomotif. Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Mr. Jongkie D. Sugiarto, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan pasar yang besar untuk dikembangkan dalam industri otomotif.

“Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri otomotif. Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, industri, dan akademisi, serta pemanfaatan infrastruktur yang mendukung, Indonesia juga dapat menjadi pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara,” ujar Mr. Jongkie.

Dengan melihat potret kompetisi otomotif di Thailand, Indonesia dapat belajar banyak hal untuk meningkatkan daya saing dalam industri otomotif. Kerjasama yang solid antara pemerintah, industri, dan akademisi, serta pemanfaatan infrastruktur yang mendukung, menjadi kunci utama kesuksesan dalam mengembangkan industri otomotif di Indonesia. Semoga dengan belajar dari Thailand, Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi pemain utama dalam industri otomotif di Asia Tenggara.

This entry was posted in Otomotif and tagged . Bookmark the permalink.